Cantik dan innocent, jauh dari kesan 'nakal' apalagi 'binal'. Itulah Maria Ozawa, sang bintang porno blasteran Jepang-Prancis-Kanada, yang memiliki nickname Miyabi. Kaum lelaki, hampir di seluruh dunia, bahkan mencitrakan sosoknya sebagai symbol keindahan fisik perempuan. Tapi, mengapa Maria justru memilih jalan yang tabu? Apakah hanya sekedar sebuah pencarian identitas diri?
Maria Ozawa yang lahir di Jepang tanggal 8 Januari 1986 ini adalah salah satu bintang yang paling diminati dari industri film porno di Jepang yang juga dikenal dengan JAV (Japanese Adult Video) Industry.
Memulai karirnya di dunia 'film biru' sejak usia 19, sosok Miyabi langsung menyedot jutaan pemuja, utamanya kaum lelaki. Karakter wajahnya yang sangat 'beda' dari bintang porno kebanyakan, menjadi sangat fenomenal, bahkan mampu memancing bermunculannya fans club di berbagai negara di belahan dunia. Banyak diantaranya yang menggambarkan Miyabi sebagai “A perfect balance of Japanese beauty mixed with a dash of exoticism”. Sebuah kolaborasi Eropa - Asia yang melahirkan kesempurnaan.
Sekilas, siapa yang menyangka bila wajah innocent itu seorang porn star? Yang pertama muncul justru kesan seorang wanita baik-baik, terhormat, dan terpelajar.
Menariknya, ternyata Miyabi terjun ke industri porno bukan lantaran desakan ekonomi seperti pornstar umumnya. Bahkan ia diterima dalam industri tersebut tanpa melalui proses scouting.
Perkenalannya dengan dunia JAV diawali saat ia menonton sejumlah JAV milik teman saudara laki-lakinya. Entah apa yang memulai ketertarikannya, yang pasti jalan mulus membentang di hadapannya saat ia memutuskan untuk menjalani profesi sebagai bintang film porno. Profesi yang dibanggakannya tersebut tidak mendapatkan tempat di orang-orang terkasihnya. Saat ia membawa pulang film-film porno yang dibintanginya, orang tuanya langsung mengusirnya.
Sumber http://jongjava.com/web/hiburan/celeb/239-miyabi-ozawa-innocent-porn-star